oleh: Seno Pamungkas
Kita tahu bahwa seringkali teori selalu tidak sejalan dengan prakteknya. Bisa saja ketika kita sedang bersama anak, yang muncul bukan cinta, tapi justru jengkel. Tidak menjamin juga bahwa dengan selalu mendampingi anak akan menimbulkan cinta. Kebersamaan dengan anak adalah salah satu cara untuk mengembangkan cinta kita dengan anak. Tapi cinta itu juga harus ditumbuhkan ketika kita sedang bersamanya. Tapi bukan hanya itu, kita semua yang mengaku mencintai anak kita. Bila dia berlaku yg tidak sesuai dengan harapan kita,apakah kita tau apa yang harus kita lakukan?

Bila ibu melihat seorang anak menangis keras-keras, pertanyaan yang pertama kali muncul apa? “Kenapa kamu mengangis?” Sebetulnya pertanyaan itu tanpa sadar menunjukkan “Aku tidak melihat alasan kenapa kamu menangis.” Secara implisit kita memang tidak melihat alasan dia menangis.

Naomi, seorang konselor pendidikan dalam bukunya Raising Children, Raising Ourself menunjukkan caranya ketika seorang anak sedang menangis:
-        Datangi kemudian duduk sederajat dengan anak tersebut, kemudian tanyakan “Kamu sedih ya?”
-        Temani terus anak itu
-        Ketika anak itu cerita, Ikuti sebab apa yang membuat dia menangis.
-       Terima perasaan anak, sehingga ia bisa menamai dan berdamai dengan perasaan itu.

Teknik ini disebut Teknik Menerima Perasaan. Bila melakukan dengan cara ini, anak akan menjadi maklum dan tahu apa yang harus dilakukan. Kita tidak menyangkal perasaan, tapi menerima perasaannya. Teknik ini merupakan tips dasar konselor.

Setiap orang tua terkondisi mencintai anak secara psikologis dengan kebersamaan yang intensif bersama anak. Bila anda merasa kurang cinta dengan anak dan merasa tidak pandai utk mengajar anak, teruslah bersama-sama anak, maka cinta itu akan tumbuh. Ketika anda bersama anak dan anda mengenal anak itu mengenai apa yang mereka inginkan, maka akan muncul semangat belajar. Apa yang anak pelajari, anda juga akan berminat untuk mempelajarinya.

Banyak orang tua yang ragu-ragu Home Education karena merasa tidak mampu mendampingi anak-anaknya. Tapi sebetulnya, panggilan hati mana yang lebih kuat dibandingkan dengan panggilan hati ketika menjadi orang tua untuk mendidik anaknya menjadi yang terbaik? Kalau anda bersungguh-sungguh, anak yang akan mengajari bagaimana mencintai mereka.

Selain secara psikologis, seorang ibu juga dikondisikan untuk mencintai anaknya secara fisiologis yang ditandai dengan adanya hormon Oksitosin, yaitu hormon yang memunculkan perasaan ingin berkorban untuk anaknya.

Persoalannya adalah apakah cinta saja cukup? Tentunya anda pernah mendengar orangtua yang mendisiplinkan anaknya dengan kekerasan. Ketika ditanya, karena dia sayang kepada anaknya. Karena dia cinta kepada anaknya. Atau orangtua yang menjodohkan anaknya kepada seseorang pilihan orang tua itu. Ketika ditanya, karena dia sayang kepada anaknya. Karena anaknya pantas dengan seseorang pilihannya itu.

Dari kedua kasus tersebut menunjukkan bahwa rasa cinta saja itu tidak menjamin bahwa tindakan kita itu tepat. Karena cinta saja sangat emosional dan terkadang dikacaukan oleh ambisi-ambisi kita pribadi. Contoh lainnya seperti karena ketidaktahuan dan ketidakpahaman kita membuat kita berambisi untuk memberikan susu formula yang paling mahal. Padahal susu formula sebagus apapun tidak akan bisa menyaingi kualitas ASI.

Hal itu bukan karena orang tua kurang cinta, tapi karena ternyata cinta saja tidak cukup. Terlalu cinta dan sayang sehingga tidak memberikan ruang baginya untuk mengambil keputusan sendiri, karena menurut saya inilah yang terbaik.

Kalo begitu, cinta harus ditambahi apa? CM memberitahukan bahwa setiap ibu berhutang untuk memiliki Cinta Yang Berpikir., yaitu cinta yang diliputi kesadaran dan pengetahuan, bukan hanya cinta secara emosional saja.

Sadar ketika pada saat tertentu tanpa sadar hanyut pada perasaan emosional sesaat. Rasa marah justru muncul pada badan yang letih. Rasa marah dikendalikan pada Hipotalamus oleh bagian otak yang bernama Amygdala. Dimana Amygdala ini ketika bereaksi, secara naluri akan meluapkan emosi untuk berperang atau melakukan konfrontasi.. Semua pertimbangan rasional menjadi hilang. Ketika Amygdala menyala, tidak bisa dihentikan kecuali dengan lobus depan bagian fronta lobe (bagian berpikir nasional/logis).

Orang-orang yang selalu melampiaskan emosinya, bagian fronta lobe-nya akan semakin terbelakang. Akan semakin sedikit untuk berpikir logis. Karena itu ketika Amygdala menyala, perlu segera menyalakan frontal lobe agar menjadi netral.

Karena itu perlu adanya kesadaran ketika diri kita diliputi rasa marah. Hanya sadari saja, maka itu sudah cukup menghentikan amarah lebih besar dan Amygdala tidak lagi menjadi dominan. Lebih detail bagaimana menjadi lebih sabar dapat melihat catatan dari mbak Ellen Kristi yang disini.

Begitu pula pada kasih sayang yang berlebihan. Apapun yang diinginkan namun tidak dibutuhkan oleh anak dituruti oleh orang tua. Yang terjadi, ketika anak tantrum, anak akan lepas kendali dari orang tua.

Standard emas Parenting yang terdapat di dalam buku CM:
-         Pengetahuan Fisiologis.
-         Pengetahuan Psikologis.
-         Perenungan Fisiologis: Cinta dan Kebijaksanaan
-         Kematangan Spiritual.

Semua orang yang ingin membangun rumah, berdagang, menciptakan sesuatu, diperlukan sekolah. Nah, apakah lantas mendidik anak yang sebenarnya jauh lebih besar tantangannya kemudian justru tidak ada sekolahnya? Bila memang belum ada, mari kita belajar dari sekitar kita. Mari belajar pula dari buku Cinta Yang Berpikir. 
Cara memesan buku tersebut, silakan klik disini.
4/24/2012 09:43:47 am

terimakasih reviewnya...
kemarin gak bisa konsen ke mbak Ellen....

Reply
septiyati
4/24/2012 01:05:52 pm

maturnuwun mas seno. siiip.. apalagi untuk orang pelupa kayak aku..he..hw..

Reply



Leave a Reply.

    KOPER MANDIRI

    KOPER MANDIRI adalah Komunitas Homeschooling yang memfasilitasi semua aktivitas Pendidikan Karakter Anak. Sekalipun merupakan Komunitas Homeschooling, namun KOPER MANDIRI menerima anggota dari berbagai macam latar belakang metode pendidikan, sekalipun tidak menjalankan Homeschooling.

    Archives

    April 2012

    Kategori

    All
    Cerita Hser
    Homeschooling
    Liputan Hs
    Resume