Oleh Patricia Taslim

Dalam bahasa Indonesia terjemahan yang biasanya digunakan untuk Homeschooling adalah “sekolah rumah”, istilah ini dipakai secara resmi oleh Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), untuk menyebutkan Homeschooling.
Selain sekolah rumah, Homeschooling juga diterjemahkan dengan istilah sekolah mandiri.
Tak ada definisi tunggal mengenai Homeschooling karena model pendidikan yang dikembangkan di dalam Homeschooling sangat beragam dan bervariasi.
Berikut beberapa pengertian homeschooling menurut beberapa pelaku homeschooling berdasarkan pengalaman mereka masing2. Dan dari beberapa sumber lain yang berhasil saya rangkum.

  1. Aar Sumardiono.
    Pengertian umum Homeschooling adalah model pendidikan dimana sebuah keluarga memiliki tanggung jawab sendiri atas pendidikan anak-anaknya dan mendidik anaknya dengan menggunakan rumah sebagai basis pendidikannya.
    Pada Homeschooling orangtua bertanggung jawab secara aktif atas proses pendidikan anaknya.Yang dimaksud bertanggung jawab secara aktif adalah keterlibatan penuh orang tua pada proses penyelenggaraan pendidikan, mulai dalam hal penentuan arah dan tujuan pendidikan, nilai-nilai (values) yang ingin dikembangkan, kecerdasan dan ketrampilan yang hendak diraih, kurikulum dan materi pembelajaran hingga metode belajar serta praktek belajar keseharian anak-anak.

  2. Yayah Komariah.
    Pengertian umum Homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur, dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain, di mana proses belajar mengajar dapat berlangsung dalam suasana yang kondusif dengan tujuan agar setiap potensi anak yang unik dapat berkembang secara maksimal.

  3. A. Abe Saputra, Homeschooling adalah alternatif pendidikan lain dari organisasi sekolah. Anak belajar di bawah pengawasan orang tuanya. Anak dan orang tua yang akan menentukan isi atau materi pelajaran mereka. Mereka pun memiliki control penuh akan isi pelajarannya.
    Perlu ditekankan, homeschooling bukanlah memindahkan sekolah ke rumah.Kegiatan belajar mengajar agar berbeda dengan di sekolah. Orang tua pun tidak perlu selalu menjadi guru tetapi orang tua lebih berperan sebagai fasilitator.
    Tujuan pendidikan untuk anak adalah agar membuat anak cinta belajar bukan demi menciptakan anak jenius yang menguasai semua bahan yang diajarkan. Untuk pembelajaran, keluarga Homeschooling dapat memanfaatkan fasilitas yang ada di dunia nyata, seperti fasilitas pendidikan (perpustakaan,museum, lembaga penelitian), fasilitas umum (taman, stasiun, jalan raya),fasilitas sosial (taman, panti asuhan, rumah sakit), maupun fasilitas bisnis(mall, pameran, restoran, pabrik, sawah, perkebunan). Selain itu keluarga homeschooling dapat menggunakan guru privat, tutor, mendaftarkan anak pada kursus atau klub hobi (komik, film, fotografi), dan sebagainya. Internetdan teknologi audio visual yang semakin berkembang juga merupakan sarana belajar yang biasa digunakan oleh keluarga homeschooling. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa homeschooling adalah proses layanan pendidikan yang secara sadar, teratur dan terarah,dilakukan oleh orang tua sebagai penanggung jawab utama atau keluarga atau tutor dalam suasana yang kondusif, lokasi dan waktunya disesuaikan dengan materi yang diajarkan dengan tujuan mengembangkan potensi anak yang unik secara maksimal.

Ini hanyalah beberapa contoh yang saya angkat ke dalam tulisan ini. Masih banyak rumusan dan pengertian tentang homeschooling yang dapat kita temukan, yang tidak mungkin saya tuliskan secara detil di sini. Bila Anda ingin mengetahui lebih banyak lagi pengertian tentang homeschooling dari berbagai tokoh, silahkan ketik kata kunci "homeschooling", “home education”, “home educator” atau "pengertian homeschooling" melalui browser Anda, dan temukan ratusan definisi dari berbagai pakar di seluruh dunia.

Namun, ada satu benang merah yang dapat saya tarik dari sekian banyak pengertian homeschooling yang telah saya baca, sebagai berikut:

1. Di Indonesia, sebagian besar pelaku homeschool menterjemahkan arti kata homeschool dengan "Sekolah rumah" atau "Pendidikan Rumah" atau "Pendidikan Mandiri". Jadi kata2 ini dapat juga digunakan sebagai kata kunci, bila Anda ingin menemukan lebih banyak lagi informasi tentang homeschool.
2.Homeschool adalah pendidikan yang berbasis rumah. Sebagaimana di pahami bahwa di dalam rumah adalah tempat di mana berkumpulnya sebuah keluarga, maka homeschool melibatkan seluruh anggota keluarga yang ada di rumah (terutama anak dan orangtua) dalam proses pembelajarannya. Ada pun tempat belajarnya, bisa di mana saja, tidak selalu harus di rumah. Bisa juga di berbagai tempat lain seperti museum, tempat-tempat wisata, lingkungan rumah, dan lain sebagainya.
3. Dalam penerapannya, kurikulum homeschool dapat mengacu pada kurikulum nasional, dan atau disusun sendiri, sesuai dengan minat/bakat/target yang ingin dicapai.

 
Oleh Ully Pitaloka

Banyak keluarga memilih HS seperti cara banyak keluarga yang sekarang melakukan HS, misalnya, menyetujui ide belajar mandiri, melihat artikel di Koran/internet, bertemu dengan keluarga HS yang menyenangkan, anak yang selalu menjadi korban bullying di sekolah, dan masih banyak alas an lainnya. Apapaun alas an yang mendasari kita memulai HS, kita kemudian mulai menemukan bahwa dibalik seluruh kelebihan HS yang kita inginkan, HS menjadi suatu cara hidup, suatu pendekatan terhadapa kehidupan anak-anak kita yang sangat berharga dan penuh nilai.

Tanyakanlah pada orangtua pelaku HS kenapa mereka memilih HS, dan anda akan mendapatkan banyak sekali jawaban.

  “Alasan utama kami melakukan HS adalah sosialisasi. Kami ingin setiap anak kami hidup, tumbuh, dan berkembang, dan memutuskan untuk diri mereka sendiri, siapa mereka, dan meyakini dengan sepenuh hati agama kami. Kami sayang anak-anak kami dan menikmati berada ditengah-tengah mereka sepanjang waktu. Kami ingin keluarga menghormati kelebihan dan kekurangan setiap individu yang ada dirumah kami; Nabilah yang menyukai corat-coret tulisan dimana saja, Agil yang lebih menyukai membaca buku dengan belaian. Kami ingin pergi berkemah kapan saja kami mau, bergulat tanah, pasir, air, dan lumpur, dimanapun, berada langsung di alam, berada lansung dihadapanNya, tanpa harus terikat dengan jam sekolah. Kami ingin Nabilah tumbuh sebagai jurnalis yang pandai menulis dan fotografi, (dan juga jago masak), karena memang ia menginginkannya, bukan karena ada oranglain yang menyuruhnya. Kami senang melihat anak-anak kami menemukan jawaban-jawaban yang luar biasa sebagai jawaban atas kehidupan nyata.”

Nyemplung kedalam HS

Membaca blog ini mungkin akan memberikan “setruman” baru bagi pengalaman anda sebagai orangtua. Ketika membaca blog ini, cobalah untuk memikirkan tentang apa yang anda inginkan dari anak anda, kemampuan dan pengetahuan apa yang anda inginkan mereka dapatkan sebagai orang dewasa, dan bagaimana HS dapat membantu anak-anak anda mencapai tujuan-tujuan itu. Pikirkan juga, bagaimana keluarga anda bekerjasama, dan metode apa yang yang nyaman bagi keluarga anda. Pertanyaan-pertanyaan berikut ini dapat membantu anda dalam membuat keputusan HS bagi anak-anak anda.
  • Kenapa anda mempertimbangkan HS ? Apakah alasan anda berdasarkan pendidikan, sosial, politis, agama, atau kombinasi diantara hal-hal tersebut?

  • Siapa yang akan membuat keputusan tentang HS? Dapatkah setiap anggota keluarga hidup dengan konsekuensi tersebut? (misalnya jika anda tinggal serumah dengan keponakan atau saudara lain)

  • Apa yang anak rasakan dengan ide HS ini? Bagaiman harapan-harapan mereka dibandingkan dengan harapan anda? Apakah mereka memiliki teman dan aktivitas diluar sekolah? Apakah HS akan menjadikan mereka butuh penyesuaian yang besar?

  • Bagaimana teman-teman dan saudara-saudara anda rasakan tentang HS? Akankah perasaan atau pendapat dari orang lain (mertua, orangtua sendiri, teman, keluarga besar, “ahli pendidikan”) mengakibatkan masalah bagi anda? Bagaimana cara anda mengatasinya?

  • Berapa banyak perencanaan yang ingin anda lakukan? Dapatkah anda mempercayai diri anda sendiri dan anak-anak anda untuk belajar, atau apakah berlangganan materi belajar via online lebih sesuai gaya anda?

  • Bagaimana menjadi guru bagi anak-anak anda mempengaruhi hidup anda? Pengorbanan apa yang harus anda lakukan? Apakah uang akan menjadi masalah? (misal, anda ingin berhenti bekerja untuk melakukan HS dengan anak-anak anda)

  • Dan pertanyaan yang paling menentukan dan paling serius untuk dipertimbangan sebelum anda melakukan HS adalah: Apakah anda benar-benar menikmati menghabiskan waktu dengan anak-anak anda? Ini bukan pertanyaan seperti “Apakah anda mencintai anak anda?” atau “Apakah anda menyukai anak-anak anda?”. Pertanyaan mendasar adalah APAKAH ANDA MENIKMATI MENGHABISKAN SEBAGIAN BESAR WAKTU ANDA DENGAN ANAK-ANAK ANDA SETIAP HARI, SEPANJANG WAKTU”. Apapun alasan anda untuk memilih HS bagi anak-anak, HS tidak akan berhasil jika setiap hari dilalui dengan kemarahan, kekesalan, dan keluhan, yang berarti anda tidak menikmati kebersamaan dengan anak-anak anda.

    KOPER MANDIRI

    KOPER MANDIRI adalah Komunitas Homeschooling yang memfasilitasi semua aktivitas Pendidikan Karakter Anak. Sekalipun merupakan Komunitas Homeschooling, namun KOPER MANDIRI menerima anggota dari berbagai macam latar belakang metode pendidikan, sekalipun tidak menjalankan Homeschooling.

    Archives

    April 2012

    Kategori

    All
    Cerita Hser
    Homeschooling
    Liputan Hs
    Resume